Header Ads Widget

test

Info Slide

18/recent/ticker-posts

Tiga Golongan Yang Tidak Dipandang Allah Di Hari Kiamat

Rosulullah SAW bersabda: "Tiga Golongan (manusia) yang terancam tidak akan masuk surga, anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, orang yang suka mengungkit pemberian dan orang yang kecanduan minum minuman keras" (HR. Bukhori dan Muslim).
 
Para pembaca yang dirahmati Allah SWT
Pada edisi ini kita akan membahas sebuah hadits Rosulullah sallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim rohimahumullah tentang tiga golongan manusia yang tidak akan mendapatkan pertolongan Allah ‘azza wa jalla di hari kiamat nanti.
Secara eksplisit, hadist di atas memberikan suatu pelajaran penting bagi kita bahwa kehidupan dunia merupakan jembatan penghubung menuju kehidupan yang kekal dan abadi, yaitu alam akhirat. Semua yang terjadi dalam kehidupan dunia yang fana ini akan dimintakan pertanggungjawaban di kehidupan akhirat nanti.
Islam merupakan satu-satunya agama yang telah menyempurnakan seluruh aspek kehidupan manusia di alam ini. Islam tidak saja mengatur hubungan antar sesama manusia namun lebih dari itu islam pun mengatur hubungan antara manusia dengan sang pencipta (haqqullah), islam mengatur hubungan antar sesama manusia (haqqunnas) dan islam pun mengatur hubungan antar manusia dengan alam semesta.
Melalui lisan Rosulullah sallallahu ‘alaihi wasallam, Allah ‘azza wa jalla akan membalas perilaku tiga golongan tersebut dengan tidak akan menghiraukan mereka di hari kiamat nanti. Adapun ketiga golongan tersebut adalah :

1. Orang yang menyakiti orang tua mereka
Allah ‘azza wa jalla berfirman: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. (QS. 31;14)
Ayat di atas menggambarkan kepada kita betapa besar jasa orang tua untuk kehidupan kita ini. Betapa sulitnya ibu mengandung, menyapih, merawat dan mendidik kita dengan penuh keihklasan. Jasa yang tidak mungkin bagi kita untuk membalasnya. Hal inilah yang menjadikan betapa Islam mengharuskan kepada kita untuk menghormati kedua orang tua. “Ridho Allah kepada seorang hamba terletak pada ridho kedua orang tuanya, dan kebencian Allah terhadap seorang hamba pun tergantung pula pada kebencian orang tua terhadap dirinya”, demikian yang diamanatkan oleh Rosulullah SAW kepada kita umatnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering terjadi seseorang yang menyakiti orang tuanya baik secara fisik maupun mental, karena ucapan yang dilontarkan dapat membuat hati mereka bersedih, seseorang yang dalam hidupnya tidak mempergauli orang tua dengan baik, anak yang seringkali membuat hati mereka terluka, terutama kepada sang Ibunda yang telah melahirkan dan merawat serta membesarkannya. Bahkan melalui media cetak, sering kita saksikan terjadinya penganiayaan anak terhadap orang tua, bagaimana mungkin surga akan kita raih sementara kita tidak berlaku baik tehadap orang tua, “surga terletak di bawah telapak kaki ibu”, sebuah ungkapan Rosulllah yang penuh makna. Untuk itu marilah kita harus berusaha semampu kita untuk mengabdi kepada keduanya, kalaupun mereka telah meninggal bentuk pengabdian kita adalah dengan senantiasa mendo'akannya agar selamat dari siksaan kubur dan azab Api neraka. Semoga dengan demikian kita terhindar dari kelompok orang yang dibenci Oleh Allah SWT.
2. Orang yang gemar meminum minuman keras
Allah ‘azza wa jalla berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. 5:90)
Kerugian akibat minuman keras telah banyak kita ketahui dan lebih berbahaya dari pada kejahatan lainnya. Sebab dampak dari meminum minuman keras akan mengakibatkan seseorang dapat melakukan berbagai macam perbuatan keji. Realita menunjukkan bahwa karena terpengaruh minuman keras, seseorang dapat mendzalimi orang lain, membunuh saudaranya, melakukan pelecehan seksual, pemerkosaan, perampokan dan berbagai kemunkaran lainnya di muka bumi ini.
Rosulullah SAW bersabda : “Jauhilah minuman keras, karena sesungguhnya minuman keraslah pokok dari segala kejahatan” (HR. Al Baihaqi)
Dampak minuman keras tidak hanya pada pelakunya namun terhadap seluruh unsur yang turut serta di dalamnya.  Rosulullah SAW bersabda : “Aku mengutuk khamr, peminumnya, yang memberikan minuman tersebut, yang menjualnya, yang membelinya, yang memerah buah untuk minuman khamr, yang diperahinya, yang membawanya, orang yang diantari dan orang yang memakan hasil (harga) dari khamr tersebut.” (HR. Abu Dawud)
Batapa kejinya perilaku ini maka Rosulullah SAW mengingatkan kepada kita : “Sesungguhnya Allah telah menetapkan janji-Nya kepada peminum minuman keras, yaitu Allah akan memberikan minuman padanya dari thinatul khabal. Sahabat bertanya : ya Rasulullah apakah itu thinatul khabal, Rasulullah menjawab; Yaitu keringatnya penghuni neraka atau darah dan nanahnya penghuni neraka” (HR Muslim, Ahmad dan Nasai).

3. Orang yang suka menyebut sesuatu yang telah ia berikan
Salah satu perbuatan yang dapat merusak pahala adalah menyebut-nyebut suatu kebaikan yang telah dilakukannya. Perilaku seperti ini dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Memberi hanya untuk mendapatkan pujian dan sanjungan, sama halnya dengan orang yang menukar kebaikan dengan keburukan. Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti hati orang yang menerimanya, seperti orang yang menafkahi hartanya karena ria kepada manusia dia tidak beriman kepada Allah SWT, dan hari kemudian. Maka perumpamaaan orang itu seperti batu licin yang diatasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa oleh hujan lebat lalu menjadi bersihlah ia. Mereka tidak mendapatkan sesuatupun dari apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”( QS. Al Baqarah : 264 ).
Untuk itulah maka jangan jadikan amalan shadaqah kita sebagai ajang pamer kekayaan dengan berharap pujian orang lain, agar kita tidak menjadi orang yang dibenci oleh Allah SWT.
Demikian, semoga Allah selalu membimbing kita menjadi orang yang dicintainya di dunia dan akhirat, Amin ya rabbal ‘alaamin.

Posting Komentar

0 Komentar