Project Based
Learning
Salah satu model yang
direkomendasikan dalam pembelajaran kurikulum 2013 adalah model pembelaraj Project
Based Learning, yaitu model pembelajaran yang menjadikan proyek, kegiatan atau
masalah sebagai media utama pembelajaran, siswa akan bereksplorasi, melakukan
penilaian, interpretasi dengan mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan
baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran ini
dirancang untuk digunakan pada permasalahan kompleks sehingga siswa harus
melakukan investigai untuk memahaminya. Demikian kesimpulan dari definisi model
pembelajaran Project Based Learning yang disajikan dalam video
pembelajaran DDJ Model-model pembelajaran oleh WI BDK Denpasar, I Wayan AryaAdnyana, S.Ag. M.Pd.H.
Selanjutnya melalui
forum diskusi Arya menjelaskan bahwa Project yang
dimaksud dalam model pembelajaran ini terdiri dari: 1) Proyek produksi yang
meli batkan penciptaan seperti buletin, video,
program radio, poster, laporan tertulis, esai, foto, surat-surat, buku panduan,
brosur, menu banquet, jadwal perjalanan, dan sebagainya; 2) Proyek
kinerja seperti pementasan, presentasi lisan, pertunjukan teater, pameran
makanan atau fashion show ; 3) Proyek organisasi seperti pembentukan
klub, kelompok diskusi, atau program-mitra percakapan.
Proyek ini
merupakan suatu kegiatan yang rumit ehingga siswa membutuhkan waktu yang
panjang untuk menyelesaikannya di luar kelas.
Karateristik Project
Based Learning
Model
pembelajaran ini memiliki delapan karkteristik tersendiri yang membedakannya
dengann model pembelajaran lainnya.
Prinsip model Pembelajaran
Project Based Learning
Tedapat lima prinsip dalam model pembelajaran proyek, yaitu :
1. Sentralis
pembelajaran ini merupakan pusat dari strategi
pembelajaran, karena siswa mempelajari konsep utama dari suatu pengetahuan
melalui kerja proyek. Pekerjaan proyek merupakan pusat dari kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di kelas.
2. Pertanyaan Penuntun.
Pekerjaan proyek yang dilakukan oleh siswa bersumber
pada pertanyaan atau persoalan yang menuntun siswa untuk menemukan konsep
mengenai bidang tertentu. Dalam hal ini aktivitas bekerja menjadi motivasi
eksternal yang dapat membangkitkan motivasi internal pada diri siswa untuk
membangun kemandirian dalam menyelesaikan tugas.
3. Investigasi Konstruktif.
Pembelajaran berbasis proyek terjadi proses
investigasi yang dilakukan oleh siswa untuk merumuskan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk mengerjakan proyek. Oleh karena itu guru harus dapat merancang
strategi pembelajaran yang mendorong siswa untuk melakukan proses pencarian dan
atau pendalaman konsep pengetahuan dalam rangka menyelesaikan masalah atau
proyek yang dihadapi.
4. Otonomi.
Pembelajaran berbasis proyek, siswa diberi kebebasan
atau otonomi untuk menentukan target sendiri dan bertanggung jawab terhadap apa
yang dikerjakan. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator untuk
mendukung keberhasilan siswa dalam belajar.
5. Realistis.
Proyek yang dikerjakan oleh siswa merupakan pekerjaan
nyata yang sesuai dengan kenyataan di lapangan kerja atau di masyarakat. Proyek
yang dikerjakan bukan dalam bentuk simulasi atau imitasi, melainkan pekerjaan
atau permasalahan yang benar-benar nyata.
TAHAP PEMBELAJARAN
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
1.
Penentuan
Pertanyaan Mendasar
|
Menyiapkan pertanyaan
atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai langkah awal agar siswa mengamati
lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.
|
2.
Mendesain
Perencanaan Proyek
|
Mendesain perencanaan
proyek. Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada, disusunlah suatu
perencanaan proyek bisa melalui percobaan.
|
3. Menyusun Jadwal
|
Menyusun jadwal sebagai
langkah nyata dari sebuah proyek. Penjadwalan sangat penting agar proyek yang
dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target.
|
4.
Memonitor
peserta didik dan kemajuan proyek
|
Memonitor kegiatan dan
perkembangan proyek. Guru melakukan monitoring terhadap pelaksanaan dan
perkembangan proyek. Siswa mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan.
|
5.
Menguji
Hasil
|
Menguji hasil. Fakta dan
data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan berbagai data lain dari
berbagai sumber.
|
6.
Mengevaluasi
Pengalaman
|
Mengevaluasi
kegiatan/pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai
acuan perbaikan untuk tugas proyek
|
Link Download
0 Komentar
Terima Kasih telah mengunjungi dan memberikan saran komentar terhadap konten blog ini.